Berita  

Kecurangan Tes CASN Dengan Menggunakan Remote Akses Jarak Jauh

Kecurangan Tes CASN

Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) menemukan praktik curang dalam tes seleksi kompetensi dasar calon aparatur sipil negara (CASN).

Fakta temuan tersebut terungkap dalam rapat dengar pendapat (RDP) Komisi II bersama Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Tjahjo Kumolo, Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN) Bima Haria Wibisana, dan Kepala BSSN Hinsa Siburian yang digelar secara tertutupi di Gedung DPR/MPR, Jakarta, Senin (15 November 2021).

Wakil Ketua Komisi II DPR RI Luqman Hakim mengatakan, terdapat sembilan titik lokasi di luar Jawa yang melakukan tindakan curang.

Berdasarkan temuan BSSN, kata dia, kecurangan ujian dilakukan oleh seseorang dengan mengunduh lalu menginstal aplikasi akses jarak jauh (remote access) pada komputer yang digunakan untuk ujian. Tidak dijelaskan lebih lanjut oleh Luqman siapa penginstal komputer ujian ini.

Baca Juga : Permendikbud Ristek Dianggap Legalkan Seks Bebas

Ia juga tidak menjelaskan nama aplikasi yang diunduh tersebut. Banyak aplikasi untuk mengakses komputer secara jarak jauh tersedia di pasar, bahkan diunduh gratis di internet, sebuh saja TeamViewer, ShowMyPC, Chrome Remote Destkop, Join.me, dan lain-lain.

Modus kecurangan, kata Luqman, dimulai dengan seseorang yang memiliki akses ke ruangan ujian masuk terlebih dulu sebelum ujian berlangsung. Di komputer yang terinstal sistem Computer Assisted Test (CAT), orang tersebut memasang aplikasi akses jarak jauh. Dengan begitu, komputer tersebut akan terkoneksi dengan perangkat di luar komputer yang telah disiapkan oleh peserta curang tersebut.

“Ketika sudah terkoneksi, orang yang menggunakan komputer di luar bisa mengerjakan soal tes CASN,” ujar Luqman.

Ia mengaku jengkel sistem CAT bisa diakses dengan begitu sederhana, bahkan tanpa harus menjebol sistem keamanan, tutur Luqman dikutip dari Antaranews.com, diakses Selasa (16 November).

Ia pun menyarankan agar perangkat yang digunakan dalam seleksi CASN adalah “milik negara, bukan sewa dari pihak ketiga karena rawan kecurangan.”

“Perlu juga ada internet khusus untuk pemerintah, sifatnya tidak publik yang dgunakan untuk kegiatan negara saja,” ujarnya.

Selain itu, ia meminta BSSN membuat sistem proteksi khusus untuk mendeteksi ketika ada seseorang mengunduh aplikasi tertentu di komputer yang dipakai untuk ujian.

BSSN juga diminta untuk segera melakukan audit forensik seluruh sistem dan perangkat yang dipakai untuk seleksi CASN. “Pemerintah melalui BSSN perlu melakukan audit forensik terhadap seluruh sistem yang digunakan dalalam seleksi dari Sabang sampai Merauke,” tuturnya.

Exit mobile version