Kemunculan maskot Nindy dari Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Kementrian Keuangan diketahui merupakan hasil plagiat dari karakter anime yang telah dibuat orang lain.
Hal ini berawal dari cuitan akun twitter @otaku_anime_ind yang memposting gambar maskot Nindy tersebut dengan caption “DJPb kehadiran waifu cantik bernama ‘Nindy’ yang siap menemani contact center DJPb,”. Kemudian postingan tersebut di retweet oleh akun dengan nama @matsumoto_yuuna yang membandingkan kemiripan antara karakter Nindy buatan DJPb dan karakter anime dari pencipta aslinya. Berikut beberapa gambar perbandingan karakter Nindy yang diberikan akun tersebut.
Walaupun terlihat berbeda, dari warna rambut serta pakaian dimana Nindy memiliki rambut berwarna hitam sedangkan karakter aslinya berwarna putih. Masih dari akun yang sama, ia kembali menyebutkan kalau karakter Nindy dari DJPb tersebut merupakan 100% hasil tracing art alias jiplakan.
Jika kamu penasaran siapa ilustrator asli yaitu pembuat karakter dengan rambut warna putih, kamu bisa coba mengunjungi profil twitter dengan username @imlllsn.
Akibat dugaan ini, melalui sosial media resmi DJPb kemenkeu akhirnya menyatakan permintaan maaf dan hasilnya karakter Nindy yang diduga hasil plagiat tidak akan lagi kamu jumpai di halaman contact center resmi DJPb.
“MinHAI mohon maaf terkait adanya kemiripan karakter Nindy dengan ilustrasi lainnya. Izinkan MinHAI menyampaikan bahwa layanan contact center HAI DJPb menjunjung tinggi orisinalitas sebuah karya. Oleh karena itu, MinHAI memohon maaf dan berkomitmen untuk lebih teliti ke depannya,”
Dari mimin sendiri, sangat bagus jika sebuah instansi punya maskot yang menarik apalagi dengan desain ala anime yang sangat banyak peminatnya. Namun langkah yang dibuat DJPb dalam membuat karakternya masih kurang baik, sehingga masyarakat juga menilai karakter Nindy sebagai plagiat karena kemiripannya.
Jadi pada saat ingin menggunakan atau meniru karya dari sumber tertentu, pastikan kamu sudah mendapatkan izin dari pencipta karya tersebut. Dari kejadian dugaan plagiat DJPb ini juga, pemerintah harus berpikir dan bersikap lebih bijak lagi. Sangat tidak etis pemerintah yang kemungkinan sudah menyiapkan anggaran tertentu malah membuat karakter yang diduga 100% menjiplak karya orang lain.
Hal ini pun terjadinya bukan karena ketidaksengajaan, tapi memang budaya yang sudah menjamur di masyarakat kita juga dimana kita ingin menampilkan sesuatu yang terbaik dengan meniru karakter yang sudah bagus, dan beginilah hasilnya., masyarakat juga harus memahami bahwa melakukan plagiasi adalah hal yang dilarang di Indonesia, bukan hanya soal gambar karakter anime tapi juga karya lain yang memiliki penciptanya.
