Other  

Apa itu Spermisida? Kenali Fungsi, Cara Pemakaian, Kelebihan, Serta Kekurangannya disini!

Hallo sobat sehat balik lagi dengan saya. Pada kali ini saya akan memabahas tentang. Fungsi, Cara Pakai, Kelebihan Kekurangan dari Spermisida, oke langgsung saja simak artikel nya.

Dari sejumlah metode-metode pencegahan lainya kehamilan (kontrasepsi), nama spermisida mungkin belum sepopuler metode-metode lainnya, seperti suntik KB, pil KB, spiral, vasektomi, hingga penggunaan kondom. Apakah Anda salah satu yang termasuk yang belum familiar dengan spermisida? Jika iya, apakah itu spermisida? Bagaimana cara kerjanya spermisida? Seberapa efektifkah spermisida dalam mencegah kehamilan,yuk simak artikelnya.

Apa Itu Spermisida?

Spermisida adalah salah satu dari pelbagai alat kontrasepsi bagi pasangan yang hendak menunda kehamilanya. Spermisida (spermicide) berfungsi untuk membunuh sel-sel sperma, atau bisa menghambat pergerakan sperma sebelum sampai pada sel telur.

Manfaat dari spermisida merupakan untuk mencegah terjadinya kehamilan, dikarenakan kandungannya memiliki bahan kimia bernama nonoxynol-9, yang mana zat-zat ini memang diformulasikan khusus untuk membunuh atau menghamnat pergerakan sperma tsb.

Spermisida tersedia dalam berbagai macam bentuk, yakni:

  • Krim
  • Gel
  • Busa (Foam)
  • Tablet
  • Vaginal contraceptive film (VCF)
  • Spermisida supositori

Seperti yang tadi dijelaskan di atas , cara kerja spermisida adalah dengan mematikan sel sperma tersebut, atau menutup jalannya sperma menuju sel telur, yang mana zat-zat kimia nonoxynol-9 menjadi ‘pemeran utamanya’ dari proses ini.

Spermisida diletakkan di dalam vagina tsb, tepatnya yaitu di dekat leher Rahim, beberapa saat sebelum melakukan hubungan badan. Setelah itu, alat kontrasepsi ini akan mulai bekerja ketika penetrasi sudah sampai pada tahap-tahap ejakulasi.

Kendati demikian, efektivitas dari spermisida dalam sebagai alat kontrasepsi ada baiknya tetap diimbangi dengan pemakaian alat kontrasepsi lainnya, seperti hal nya kondom. Pasalnya, penggunaan ini,spermisida yang ditunjang dengan alat-alat kontrasepsi lainya memiliki efektivitas 95%, sedangkan penggunaan spermisida tanpa alat kontrasepsi pendukung memiliki efektivitas 70 sampai 80 persen.

Cara Pakai Spermisida

Cara pakai spermisida ada beberapa macam. Untuk spermisida berjenis krim, gel, atau foam, cara pemakaiannya adalah dengan cara mengoleskan atau menyemprotkan ke dalam vagina tersebut menggunakan alat khusus yang biasanya sudah disertakan dalam produk spermisida tersebut.
Sementara itu, pada jenis spermisida lainnya seperti VCF, cara pemakaiannya yaitu dengan cara meletakkannya di belakang vagina tersebut, sedangkan spermisida supositori bisa langsung dimasukkan ke dalam vagina tanpa bantuan alat khusus.

Rentang waktu antara pemakaiannya spermisida dengan penetrasi penis ke dalam vagina sangat bervariasi. Beberapa jenis spermisida seperti krim, gel, atau foam dapat memungkinkan kalian untuk bisa segera melakukan hubungan seks setelah pemakaian. Khusus spermisida seperti VCF dan tablet, sebaiknya dipakai 10 hingga 30 menit sebelum berhubungan intim.

Untuk lebih jelas cara paikainya,perhatikan cara pakai yang tertera pada kemasan produk spermisida. Atau, Anda bisa juga berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter sebelum menggunakan alat kontrasepsi spermisida tersebut.

Satu lagi, guna untuk memaksimalkany kinerja spermisida, Anda disarankan untuk tidak melakukan douching, yakni membersihkan vagina menggunakan sabun pembersih khusus vagina, selama kurang lebih 6 jam pasca selesai berhubungan badan.

Keunggulan Spermisida

Hadirnya spermisida sebagai alat alternatif dan alat kontrasepsi bukannya tanpa alasan. Ada banyak sejumlah keunggulan dari produk kontrasepsi spermisida ini, yaitu:

1. Bersifat Jangka Pendek

Banyak pasangan yang dilanda kekhawatiran manakala menggunakan metode kontrasepsi tersebut yang sifatnya jangka panjang, seperti vasektomi, suntik KB, atau spiral. Pasalnya, penggunaan alat-alat tersebut memiliki efek samping yang begitu mengganggu, misalnya:

  • Kenaikan berat badan
  • Rasa mual
  • Penurunan gairah seks
  • Sakit kepala
  • Perdarahan
  • Memar pada testis

Hal ini demikian tidak terjadi jika Anda menggunakan spermisida, mengingat alat kontrasepsi ini sifatnya jangka pendek karena hanya bekerja saat dipakai saja.

2. Perawatan Mudah

Menggunakan alat-alat kontrasepsi seperti spiral, Anda perlu untuk melakukan kontrol atau konsultasi ke dokter guna memastikan alat tersebut berfungsi baik, atau jika memerlukan pergantian. Cukup merepotkan, bukan? Belum lagi biaya yang harus dikeluarkan untuk setiap pemeriksaanya.

Sedangkan spermisida, Anda bisa juga memasangnya secara mandiri, ataupun dengan perawatannya. Asalkan, letakkan spermisida ini di tempat yang bersih dan higenis dan harus hindari dari jangkauan anak-anak kecil.

3. Lebih Murah

Sama seperti kondom, spermisida adalah solusi birth control yang sangat efektif, namun tanpa perlu merogoh kocek dalam-dalam. Spermisida pun bisa Anda dapatkan di apotek-apotek terdekat rumah. Mengingat alat kontrasepsi spermisida ini dijual bebas, perhatikan yang teliti dan baik cara pakainya.

Kelemahan Spermisida

Akan tetapi juga, bukan berarti spermisida bersih dari yang namanya kekurangan. Faktanya, alat-alat kontrasepsi ini juga memiliki sejumlah kelemahan yang harus Anda perhatikan, yaitu:

1. Harus Digunakan Bersama Alat Kontrasepsi Lain

Seperti yang sudah dijelaakan di atas, pengguna spermisida disarankan untuk tetap mengenakan alat kontraspesi lain seperti kondom guna memaksimalkan efektivitas spermisida. Karena, penggunaan spermisida tanpa dibantu dengan alat kontrasepsi seperti kondom masih memungkinkan wanita untuk hamil.

Sekitar 30 dari 100 wanita yang menggunakan spermisida untuk pertama kali tanpa pasangannya mengenakan kondom, dilaporkan tetap terjadi hamil.

2. Risiko Infeksi

Keleman spermisida lainnya yang perlu kalian waspadai adalah, bahwa alat ini tidak serta merta mencegah Anda dari terkena infeksi akibat hubungan seks (PMS), termasuk infeksi yang berujung pada penyakit HIV atau AIDS.

Tak hanya itu juga, risiko iritasi vagina juga semakin meningkat seiring pemakaian spermisida yang terlalu sering.

3. Cara Pakai yang Kurang Efisien

Apabila Anda dengan pasangan sudah ‘tidak tahan’ untuk segera melakukan bercinta, maka spermisida bukanlah pilihan yang tepat. Pasalnya, Anda harus menunggu beberapa waktu pasca pemakaian spermisida untuk bisa melakukan penetrasi. Namun, hal ini hanya berlaku untuk spermisida jenis VCF dan tablet saja.

Nah, itu dia informasi mengenai apa saja spermisida, mulai dari cara kerjanya hingga keunggulan dan kelemahan dari alat kontrasepsi tersebut. Pemilihan metode pencegahan kehamilan atau disebut (birth control) tentunya harus disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi Anda maupun pasanganya. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter guna menentukan metode kontrasepsi yang tepat. Semoga bermanfaat bagi kalian.