Alibaba Group merespons cepat kemunculan DeepSeek-V3—model kecerdasan buatan (AI) China yang mengguncang pasar global dengan meluncurkan Qwen 2.5-Max. Model terbaru ini diklaim mengungguli DeepSeek-V3, GPT-4o OpenAI, dan Llama-3.1-405B Meta dalam hampir semua aspek. Peluncurannya yang tak biasa bertepatan dengan hari pertama Tahun Baru Imlek 2025 menunjukkan ambisi Alibaba memimpin persaingan AI.
Kemampuan Qwen 2.5-Max yang Mengguncang Industri
- Kinerja Multidimensi: Qwen 2.5-Max unggul dalam pemrosesan bahasa alami, penalaran logis, dan generasi kode pemrograman. Alibaba menyatakan model ini mencapai skor 89,3 dalam pengujian matematika lanjutan, melampaui DeepSeek-V3 (87,1) dan GPT-4o (85,6).
- Efisiensi Biaya: Meski biaya pengembangannya belum diungkap, Qwen 2.5-Max dirancang untuk menyaingi efisiensi DeepSeek yang hanya menghabiskan $5,6 juta untuk pelatihan—jauh di bawah OpenAI ($5,4 miliar/tahun) dan Google ($51 miliar/tahun).
- Integrasi dengan Ekosistem Alibaba: Model ini dioptimalkan untuk layanan komputasi awan Alibaba Cloud dan platform e-commerce mereka, memungkinkan analisis data real-time untuk bisnis.
Mengapa DeepSeek Bikin Amerika “Kelabakan”?
DeepSeek-V3—yang diluncurkan 10 Januari 2025—berhasil menekan saham teknologi AS. Indeks semikonduktor AS anjlok 9,2% dalam sehari, terburuk sejak 2020, dengan kerugian Nvidia mencapai $600 miliar. Keunggulannya terletak pada:
- Sistem Open Source: Memungkinkan pengembang global berinovasi tanpa batasan lisensi.
- Biaya Operasional Rendah: Hanya 1/10 dari biaya sistem AS, membuatnya menarik bagi perusahaan kecil-menengah.
- Fokus pada Matematika & Pemrograman: Kemampuan analisis numeriknya menjadi solusi untuk riset ilmiah dan pengembangan industri.
Strategi Jack Ma: AI untuk Revitalisasi Bisnis Fintech
Jack Ma—pendiri Alibaba—telah lama menyoroti potensi AI dalam membentuk masa depan Ant Group (anak perusahaan fintech Alibaba). Dalam pidato ulang tahun ke-20 Ant Group, ia menegaskan:
- Transformasi Layanan Keuangan: Ant mengintegrasikan AI dalam produk seperti Alipay+ dan layanan manajemen kekayaan, dengan klaim mampu menyaingi analis keuangan profesional.
- Ekspansi Global: Ant International mengembangkan layanan berbasis AI untuk kuliner, transportasi, hingga kesehatan di 15 negara.
- Respons Etis: Meski optimis, Ma mengakui pentingnya regulasi dan kritik publik untuk memastikan AI digunakan secara bertanggung jawab.
Peta Persaingan AI China vs AS
Aspek | China (Alibaba/DeepSeek) | AS (OpenAI/Meta) |
---|---|---|
Biaya Pengembangan | $5,6 juta (DeepSeek)5 | $5,4–51 miliar/tahun5 |
Model Dominan | Qwen 2.5-Max, DeepSeek-V3 | GPT-4o, Llama-3.1-405B |
Fokus Pengembangan | Efisiensi & integrasi industri | Skala data & kompleksitas model |
Dukungan Pemerintah | Subsidi $4,3 juta/proyek AI5 | Investasi swasta dominan |
Tantangan ke Depan
- Keterbatasan Chip: Larangan AS terhadap ekspor chip Nvidia ke China memaksa perusahaan seperti DeepSeek berinovasi dengan hardware terbatas.
- Isu Sensitivitas Politik: DeepSeek diketahui menghindari topik sensitif seperti kebijakan Partai Komunis China, membatasi aplikasinya di ranah publik.
- Persaingan Global: OpenAI dan xAI Elon Musk berencana investasi $100 miliar untuk proyek Stargate dan superkomputer Colossus.
Persaingan Alibaba dan DeepSeek mencerminkan dinamika pasar AI global yang semakin panas. Jika China berhasil mempertahankan keunggulan biaya dan inovasi terbuka, dominasi AS di sektor ini mungkin akan tergeser. Namun, kolaborasi antara efisiensi teknologi dan regulasi yang bijak tetap kunci untuk menghindari “perang AI” yang merugikan.