Berita  

Crypto Winter, Masa Kegelapan Koin Crypto

Mengenal Istilah Crypto Winter

Merosotnya harga bitcoin dan sejumlah aset kripto lain selama Juni 2022 ini membuat istilah crypto winter kerap terdengar. Apa sih crypto winter itu?

Dilansir dari sejumlah sumber, crypto winter adalah sebuah periode di mana harga kripto turun secara berkepanjangan. Penurunan harga itu juga terjadi sejalan dengan penurunan minat pasar terhadap industri.

Harga Bitcoin sempat naik, tercatat di angka USD 21.000 per keping, dan kembali turun ke USD 20.270. Namun kembali naik ke angka USD 21.444 per kepingnya, dan saat berita ini dibuat, harga bitcoin ada di posisi USD 21.679.

Harga Bitcoin itu tercatat sebagai titik terendahnya sejak Desember 2020. Tak cuma BTC yang mengalami penurunan, ada juga Ethereum yang saat ini berada di angka USD 1.159, dan penurunan ini juga dialami oleh BNB dan Cardano.

Penurunan ini diikuti oleh PHK yang dilakukan sejumlah perusahaan kripto.Misalnya BlockFi, yang didirikan oleh Peter Thiel, mengumumkan rencananya untuk mengurangi jumlah pekerjanya sampai 20%.

Ada juga Gemini yang mem-PHK 10% pekerjanya. Gemini menyatakan kalau industri kripto sedang mengalami fase kontraksi yang dikenal sebagai crypto winter.

Dilansir dari NPR, Coinbase, perusahaan dompet kripto yang berbasis di Amerika Serikat juga melakukan PHK terhadap 19% karyawannya. Dengan total pegawai berjumlah sekitar 5000 pegawai, ada sekitar 1.100 orang yang diputus hubungan kerjanya.

CEO Coinbase, Brian Armstrong, menyatakan ada kemungkinan terjadi resesi ekonomi sehingga perusahaan harus melakukan efisiensi. Terlebih menurutnya, Coinbase tumbuh terlampau cepat.

“Tampaknya kita akan memasuki resesi setelah 10 tahun lebih terjadi ledakan ekonomi. Resesi bisa memicu winter crypto berikutnya dan bisa berlangsung cukup lama,” kata dia.

Musim dingin kripto adalah istilah untuk anjloknya nilai uang kripto dalam waktu yang cukup lama. Hal itu pernah terjadi di tahun 2017 dan 2018 saat harga Bitcoin anjlok sampai 80%.

“Meski berat memprediksi keadaan ekonomi atau pasar, kita selalu bersiap untuk kondisi terburuk sehingga kita bisa mengoperasikan bisnis melalui kondisi apapun,” tambah dia.

Exit mobile version