Kini NFT OpenSea Berisi Gorengan Sampai Foto KTP Usai Viral Ghozali

NFT OpenSea Berisi Gorengan Sampai Foto KTP

Akun Ghozali Everyday menghebohkan media sosial Tanah Air. Ghozali menjual foto dirinya di OpenSea sebagai Non Fungible Token (NFT). Hal ini membuat banyak netizen ingin mencoba peruntungan di OpenSea walaupun NFT yang mereka jual sebagian tidak lazim. Mulai dari NFT Gorengan, Lemari, Baju dan Foto KTP ada dalam platform OpenSea.

Baca Juga : 

Viral NFT Selfie Ghozali, Perhatikan Ini Sebelum Kamu Ikut Menjual NFT

Para netizen terutama di Twitter pun heran dengan barang jualan beberapa akun di OpenSea. Yang paling disoroti dan meresahkan tentu ada yang sempat menjual foto KTP yang menunjukkan identitas pemiliknya.

Foto NFT KTP Indonesia di OpenSea
Foto NFT KTP Indonesia di OpenSea

 

NFT Peringatan Gempa di OpenSea
NFT Peringatan Gempa di OpenSea

 

NFT Gorengan Di OpenSea
NFT Gorengan Di OpenSea

OpenSea sendiri merupakan pasar jual beli NFT dengan perputaran uang terbesar. Platform ini menjadi salah satu pilihan bagi pembeli, penjual, maupun kreator NFT untuk bertransaksi.

Mengutip dari situs resminya OpenSea adalah peer-to-peer marketplace untuk NFT. OpenSea juga mengklaim platform-nya merupakan yang pertama dan terbesar di dunia sebagai marketplace NFT.

Tercatat, sudah ada lebih dari 300 ribu pengguna dengan lebih dari 34 juta NFT yang ada di marketplace OpenSea. Bahkan, volume transaksi di OpenSea mencapai lebih dari USD 4 miliar.

Diketahui transaksi jual beli NFT di OpenSea kebanyakan menggunakan Ethereum (ETH). Meski demikian, OpenSea menyebutkan mata uang inti di platform mereka antara lain Ethereum (ETH)/WETH, USDC, dan DAI.

Temuan ini pertama kali disampaikan akun Twitter @AirdropfindX pada Jumat (14/1). Akun tersebut meminta Arnold Poernomo — selebriti chef yang juga dikenal sebagai kolektor NFT — untuk mengedukasi masyarakat Indonesia agar memanfaatkan platform OpenSea dengan baik karena ia menemukan banyak yang menjual foto aneh.

Menanggapi kicauan tersebut, Chef Arnold menyebut bahwa platform OpenSea memang “hampir setiap hari diisi sampah” karena merupakan platform pasar terbuka dan terdesentralisasi. Dia pun menganjurkan masyarakat Indonesia agar tidak asal menjual karya digital di NFT.